Monday, June 17, 2013

Berdo'a, berdo'a, berdo'a...

Sedekah, Doa, & Pamrih

3,170 Views
sedekah-1Ttg sedekah, doa, dan pamrih, konsep saya memang beda.
Doa itu ibadah.
Seperti sedekah, di mana ia juga ibadah. Dan doa, bukan pamrih.
Niat, ga bisa disebut atau disamakan dengan doa.
Niat ya niat. Doa ya doa.
Dari sini semua bermula. Sekedar sharing juga, he he he.
Seseorang yang sedekah, kepengen anaknya sembuh, maka permintaan itu “setara/sama/serupa” dengan pengen kaya, pengen selamet, pengen nikah, pengen kerja, pengen tolak bala, pengen punya rumah, pengen terus sekolah, pengen masuk kampus favorit, pengen beasiswa di luar negeri, pengen punya anak, pengen punya modal, pengen punya modal, pengen ngembangin usaha, pengen punya usaha, pengen naik karir, dll.
Ketika “pengen”, maka itu udah masuk wilayah doa. Bukan niat lagi.
Niatnya apa? Ya niatnya sedekah.
Doanya? Doanya supaya bisa selamet dari fitnah, dll. Semua yg disebut: setara, sama, serupa. Sebab sama-sama disebut doa.
Orang shalat tahajjud. Niatnya?
Ya tentunya niat shalat tahajjud. Usholii sunnatat-tahajjud…
Ketika dia shalat tahajjud supaya dinaikkan derajat, supaya jadi orang kaya, dilapangkan rizki, lunas hutang, sembuh dari penyakit, dll., maka ketika ada kalimat “supaya”, maka itu masuk wilayah doa.
Sedekah, tanpa doa? 1 pahala.
Sedekah + doa ? 2 pahala.
Bila beda di awal, maka beda pula serencengan, he he he. Saya, terhadap amal-amal lain, ya ga nyebut itu sbg pamrih. Bahkan ngarep di mata saya, adalah juga doa. Amal tinggi banget bila seseorang bisa ngarep sama Allah saja. Ga ngarep sama yang lain. Baru bermasalah, bila ngarepnya ke orang. Dia bantu orang lain, tapi ada maunya dari orang itu. Itu yg ga boleh. Atau riya (memperlihatkan amal kepada yg lain). Atau sum’ah (memperdengarkan kpd yg lain).
Baca Qur’an, supaya dapat berkah. Boleh ga?
Nah di sini, beda konsep.
Baca Qur’an, niatnya apa?
Ya pastinya ridho Allah.
Ya baca Qur’an aja. Terus minta hidup berkah, kekayaan berkah, anak2 berkah, rumah tangga berkah, pekerjaan berkah, usaha berkah, umur berkah, tenaga berkah.
Ketika nyebut “supaya”, itu udah masuk lagi2 ke wilayah doa. Jangankan sekedar berkah, atau katakanlah bahwa permintaan itu adalah “cuma” 1 permintaan. Dia minta sejuta permintaan, setelah baca Qur’an, atau bahkan sebelum baca Qur’an, atau bahkan nih, tanpa baca Qur’an, maka doa itu boleh banget2. Ngarep, boleh2 banget. Tidak ada satupun yang berhak melarang.
Jika doa sudah disebut niat, maka itulah awal pertentangan atau perbedaan.
Koq sedekah pengen kaya?
Koq birrul walidain pengen diangkat derajatnya, koq dhuha pengen dibuka rizki… Salah semua jadinya. Padahal, menurut konsep yg saya ikutin, kalo masuk “supaya”, itu masuk wilayah doa sebagaimana disebut di atas. Adalah rugi jika seseorang yg beramal saleh, lalu dia tidak meminta kepada Allah. Rugi banget.
Tapi saya sangat setuju, jika kemudian permintaan itu tidak hanya bersifat duniawi belaka. Tapi minta ridho Allah, minta surga, pengampunan, selamat dunia akhirat. Apapun, itu namanya “minta”. Yg bagus, beramal yang banyak, dan minta yang banyak.
Tulisan yg gini2, sdh jadi buku kompleto atas izin Allah. Judulnya: Boleh Ga Sih Sedekah Ngarep?
Boleh juga ada yg mengatakan. Niatnya melaksanakan tugas kantor. Ngejar target. Supaya naik pangkat, supaya promosi. Supaya naik gaji. Itu kalau di dunia manusia kerja. Apalagi kalau niatnya ibadah, ya keren banget.
Seluruh motivasi dunia, dibenarkan, menurut saya, jika mencarinya “hanya” di Sisi-Nya, dan dg Cara-Cara-Nya.
Dunia adalah milik Allah. Dekatkan semua yang pengen dunia, dengan Pemilik-Nya. Supaya mereka tidak meminta dunia dari selain-Nya, dengan cara-cara yang tidak diridhai juga oleh Pemilik-Nya.
Dan ajarkan mereka yang kepengen dunia, sebagaimana kita mengajarkan karyawan-karyawan kantor u/ bekerja terbaik, ngejar target, lalu dapet bonus terbaik juga.
Maka ajarkan yg pengen dunia, apa-apa yang diperintahkan Pemilik Dunia, spy dapat bonus banyak fii-haadzihil-hayaatid-duniaa… Ajarkan mereka yang pengen dunia, untuk meninggalkan seluruh larangan Pemilik Dunia. Spy dapet. Atau dapetnya dengan ridha-Nya.
Sbb banyak yg dapat, tp tidak dg Ridha-Nya. Dengan cara-cara yang benar, cara2 yg betul, yg hati2, tapi penuh semangat, sbb dunia memang milik Allah. Sementara itu, Allah pun mengajarkan, bahwa semua dunia ini, ga ada seberapanya dibanding apa-apa yang Allah akan berikan di negeri akhir. Ini dia… Ga seberapa dibanding dengan apa-apa yang Allah akan beri di negeri akhir.
Jadi, bukan ga boleh. Justru boleh banget. Malah dimotivasi, bahwa akan dapat yang lebih baik lagi nanti di akhirat. Ajarkan pula kehati2an, bahwa jangan sampe berhenti di expecting something about dunia only. Harus lebih powerful. Minta itu selalu dua, selalu seimbang: permintaan dunia, permintaan akhirat… Kayak yg diajarkan Allah sendiri: Rabbanaa aatinaa fid-duniaa hasanah, wafil-aakhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaabannaar.
Permintaan seimbang pun trnyata msh ga seimbang. Sbb Allah ngajarin 2:1, dua banding 1. Permintaan kebaikan negeri akhir, msh ditambah permintaan selamat dan terlindungi dari api neraka. Dua permintaan berbanding 1 permintaan di dunia.
Ini sekaligus ngajarin juga kita, bahwa sebaik-baik permintaan, tetap permintaan akhirat. Tapi permintaan akhirat, tetaplah permintaan. Artinya, ya harus juga diminta. Jangan diem aja. Jangan sampe sedekah ya sedekah saja, baca Qur’an ya baca Qur’an saja, dhuha ya dhuha aja, berbuat baik ya berbuat baik saja. Jangan. Kudu ada permintaannya. Kudu ada doanya.
Salam. Selamat berbuat baik, dan berdoalah. Sesungguhnya Allah menunggu dan mendengar doa. Silahkan share apa2 yang didapat di www.yusufmansur.com atau di twitter @yusuf_mansur, ke sebanyak2nya orang. Dan salamkan salam saya, agar perbanyak sedekah, supaya doa lebih maqbuul lagi. Lebih dikabulkan. Juga jaga shalat fardhu berjamaah, di masjid, khususnya di masjid, dan sebisa mungkin jauhi dosa, jauhi maksiat.

Sumber: http://yusufmansur.com/sedekah-doa-pamrih/

Berjama'ah

Islam memerintahkan pemeluknya untuk berjamaah. Tidak hanya dalam shalat. Tapi juga dalam ekonomi dan lain-lain hal, termasuk makan. Innal barakata ma’al jamaa’ah, sesungguhnya keberkahan itu ada di dalam kebersamaan.

Shalat sendiri, beda dengan shalat berjamaah. Jika berjamaah, beda 27 derajat. 27 kali lipat dapatnya. Bahkan istimewanya, siapa yang shalatnya lebih bagus, baik dalam ilmu, rasa, keikhlasan, maka derajat dia yang dipakaikan ke semua yang ada di dalam shalat berjamaah tersebut.

Dapat pula pahala ikutan lain-lainnya sebab shalat berjamaah. 40 orang yang berdoa, maka dikabulkan itu doa. Berapa kalo kita kemudian berjamaah dalam masjid yang jamaahnya mencapai lipatan 40?

Sebab berjamaah, maka dapat pahala melangkah ke masjid, dapat pahala jika datang ke masjid udah dalam keadaan berwudhu, bisa dapat pahala tahiyyatul masjid, qobliyah ba’diyah, zikir, sesuatu yang mungkin tidak dapat kita laksanakan manakala gak berjamaah dan tidak ke masjid.

Bersedekah juga begitu. Begitu berjamaah, maka Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, Rp 100 ribu jadi sesuatu yang besar. Jika sebelumnya 20 ribu, bisa dapat dua bungkus nasi plus lauk sederhana, 50 ribu dapat lima bungkus nasi plus lauk sederhana, 100 ribu bisa dapat 10 nasi bungkus plus lauk sederhana.

Maka bila satu juta orang berkumpul, bersedekah Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, Rp 100 ribu? Dapat berapa? Dapat apa? Dapat ribuan hektar sawah, yang bisa kemudian sedekahnya bisa bergulir dan bergulir.

Bisa punya peternakan sapi yang gak bergantung sama import, bisa membeli perahu dan membangun pasar ikannya sendiri, bisa membuka perkebunan yang tidak dikontrol harganya oleh pasar.

Sayang, ummat kita belom dimaksimalkan potensi berjamaahnya. Potensi ummat, terutama dari sisi berjamaah ini, baru dimanfaatkan oleh segelintir orang.

Misal, kebutuhan orang untuk makan, udah kemudian dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk berjualan. Bukan kemudian pasarnya yang dimiliki oleh masyarakat.

Salah satu atau mungkin banyak properti besar, dikucurkan dana hingga ratusan milyar, dari sebuah bank. Itu juga pemanfaatan yang boleh jadi positif, boleh jadi tetap negatif, untuk ekonomi jangka pendek dan panjang.
Ulasannya bukan di sini tentunya. Seperti satu berita bahwa satu bank memberi Rp 600 milyar untuk satu kelompok properti besar. Apa yang saya baca?

Jutaan ummat berkumpul, menabung. Lalu tabungan mereka digunakan untuk membiayai properti tersebut, yang kelak properti ini justru menggusur masyarakat penabung yang notabene rakyat kecil, yang justru tidak akan mampu membeli properti mereka. Duit mereka membunuh mereka sendiri.

Tapi saya gak mau jadi the loser. Sisi positifnya jelas banyak. Pasti ada keuntungannya. Jangka pendeknya, bisa membuka lapangan pekerjaan lebih banyak.
Kemudian bila pajaknya cakep pengelolaannya, bisa dipakai untuk ummat yang lebih banyak. Tappiii... Entahlah.

Berjamaah, sungguh Allah dan Rasul-Nya menyeru, bukan hanya di urusan shalat. Ayo dong, di semua urusan. Bahkan di dalam urusan politik. Ummat bercerai berai gak keruan.

Visi misi yang udah gak sama lagi, hingga kemudian noda perilaku dan karakter, menyempurnakan ketidaksolidan suara. Akhirnya suara banyak dipegang sama yang tidak lagi membela Allah dan Rasul-Nya, agama-Nya, dan ummat Islam.

Di urusan ekonomi, saya mengingatkan diri saya, dan sebanyak-banyaknya orang, sesungguhnya kita masih teramat kuat.
Sebab kita ini banyak. Sungguh, kita ini banyak. Banyak banget. Bener-bener banyak. Mudah-mudahan kita ini sadar.

Saya mencoba mengumpulkan baru 15 ribu orang saja, dan itupun baru tiga ribu orang kurang lebihnya, tapi sudah bisa mentake-over hotel Siti, yang didedikasikan buat hotel haji dan umrah sebagai pasar utamanya.

Dua tower, masing-masing 12 lantai, 300 kamar. Baru 15 ribu orang, dan sekali lagi, itu pun baru tiga ribu orang. Gimana jutaan ummat? Perusahaan apa yang tidak bisa dibeli ulang?

Bahkan perusahaan asing sekalipun, di negara mereka langsung, bisa dibeli oleh kita. Semoga kita semua diizinkan Allah bersatu, berjamaah. Diberi-Nya ilmu, kesempatan, kekuatan, termasuk juga ridha-Nya. Salam.

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/06/16/mohi9f-berjamaah

Wednesday, June 12, 2013

Cahaya 2



#cahaya 1. Sering orang bilang, "Gue lagi gelap neh...". Atau: "Surem dah kayaknya masa depan saya."

#cahaya 2. Ada yg seperti di kegelapan. Ga tau musti gimana. Atau kayak jalan di tempat. Ga ada perubahan. Ga ada perbaikan&peningkatan.

#cahaya 3. Maka sedari kecil saya udah demen banget baca al Kahfi. Utamanya dari antara malam kamis maghrib, s/d jum'at maghrib.

#cahaya 4. Sbb sesiapa yg baca al Kahfi di malam Jum'at s/d Jum'at maghrib, wktnya, maka dia dikasih Cahaya. Dapet Nur.

#cahaya 7. Ini cerita ttg buah dari amal. Walo jangan juga terus2an kepengen buah di dunia. Walopun jg ga akan ngurangin buah di akhirat.

#cahaya 8. Tp biar pegimana, buah di akhirat, ttp lbh keren u/ diarepin. Cuma, buah di dunia jg, mrpkn slh 1 tanda amal diterima.

#cahaya 9. Jika dia pebisnis, bisnisnya moncer. Sbb bercahaya. Punya NUR. Kan ada orang yg bisnisnya serba mentok.

#cahaya 10. Itu brngkali sbb dia brada di kegelapan. Ibarat di kamar, lampu mati. Jalannya kan ngeraba2. Kepentok pentok.

#cahaya 11. Di dunia ini, jika berjalan tanpa cahaya-Nya, repot pot pot pot.

#cahaya 12. Seseorang yg blm brjodoh, bs jd dia ga ada NUR-Nya. Ga ada cahaya-Nya. Bs jadi loh ya. Artinya, ya ga mesti. Siapa tau, ujian.

#cahaya 5. Secara saya wkt itu pelajar, terang banget saya. Perasaaan, he he he. Bersinar. Ga demek, ga lecek, ga suram.

#cahaya 13. Tp blh jg mikir gitu. Ibarat kamar jg yg gelap. Mana keliatan barang2 di kamar tsb. Tp dikasih cahaya sdikit sj, kliatan smua2.

#cahaya 6. Bila pekerja baca ini, maka karirnya terang, kira2 begitu. Dan ini bukan perkara merupiahkan amal, atau menduniakan amal.

#cahaya 14. Di antara jutaan orang yg bth jodoh, dia ga keliatan sama pencari jodoh yg lain. Atau sama2 "dibutakan" 2-2nya.

#cahaya 15. Saling ga nemu. Yg butuh jodoh, yg nyari jodoh, sama2 ga nemu. Kudu bawa penerang. Kudu bercahaya. Kudu ber-Nur. Spy keliatan.

#cahaya 16. Atau spy bs melihat yang lain. Secara banyak yg blm berjodoh, koq ya blm/tdk keliatan yg lain yg sama2 blm brjodoh.

#cahaya 17. Segala ikhtiar udah dilakukan spy brjodoh. Tp ga ada yg liat, sbb ikhtiarnya kyk dilakukan di tempat yg gelap. Ga ada yg liat.

#cahaya 18. Dari mulai nyebrang bulak balik lampu merah, sambil dadah2 ke pengendara mbl, he he, &berkaoskan: De Jomblo, ha ha.

#cahaya 19. Atau udah ngiklanin di 19 koran lokal dan nasional. "Heiii... I'm Jomblo... If you are the same jomblo, please call me..."

#cahaya 20. Ttp aja ga ada yg liat, ga ada yg baca. Sbb itu tadi, kyk dilakukan di tempat yg gelap, yg liat jg gelap lagi, sama2 dah.

#cahaya 22. Tar, dia diem aja di rumah, sinarnya terang banget sampe ke langit. Orang bkl dtg ngelamar dia.

#cahaya 23. Begitu jg pengusaha, pebisnis. Usahanya udah diapain aja, ttp aja buntu, mentok, ga bekembang. Pake logika itu aja.

#cahaya 24. Krn itu, penting banget baca al Kahfi. Baca juga artinya. Pelan2. Atu2. Sampe meresap. Dan berulang, berulang, trs brulang.

#cahaya 25. Secr di al kahfi ada kisah pemuda2 yg ga bs ngapa2in sbb ada di gua yang gelap. Toh Allah ksh cahaya kemudiannya.

#cahaya 26. Di ayat ke-10 nya, ada doa tuh. Untuk semuanya, agar dpt jalan keluar, dpt hidayah, dpt bimbingan, dpt bimbingan. Dari Allah.

#cahaya 27. Di program seminar/pencerahan "7 Steps to Wedding", soal cahaya ini juga dikupas menjadi step yg ketiga.

#cahaya 29. Cahaya-Nya, Nur-Nya, "ditelen" lsg. Ya, dg ngafal, kayak nelen tuh cahaya. Lsg ke dalem tubuhnya, pikirannya, hatinya.

#cahaya 30. Buat yg dah biasa Yasinan (baca Yaasiin), ttp aja baca. Jgn ditinggal kebiasaan baik sejak kecil. Ga masalah dg bid'ah.

#cahaya 31. Keren dah, bisa al Kahfian, juga bisa Yasinan. Lagian, jgn serahkan hidup sama kesibukan melulu. Makin geer tuh kesibukan.

#cahaya 32. PR nih. Coba search. Cari, kata2 Nur, Cahaya, di al Qur'an. Buat catatan2. Nih PR sungguhan. Bukan hanya bacaan loh.

#cahaya 28. Al Kahfi itu 110 ayat. Kalo 1hr 1ayat, itu 110hr ngafal al Kahfi, +artinya. Tar hbs ngafal surah Qoof, al Kahfi dah.

#cahaya 33. Di al Qur'an, kata2 Nuur, atau Nur, atau pake keyword cahaya, cukup banyak. Cari, &amati (tadabburi) ayat2 tsb.

#cahaya 34. Ksh catetan, dan perhatikan ayat2nya, jg ayat2 sblm&ssdhnya, yg mengandung kata2 itu: kata2 Nur, Nuur, atau cahaya.

#cahaya 35. Yg blm hamil jg, barangkali berjalan kegelapan. Sperma ga bs menuju ovum. Sbb nyasar mulu, he he. Ga ada petunjuk masuk.

#cahaya 36. Dg rajin2 suami istri ngumpulin cahaya, trmasuk dari al Kahfi, ni sperma kayak dituntun nanti masuk ovum. Keren.

#cahaya 37. Ada malaikat nanti yg membuka jalannya, &menuntunya masuk, hingga kemudian terbuahi dg Nur-Nya. Keren banget dah.

#cahaya 39. Ok, saya dah sampe bandara Soetta. Malang, Bangil, surabaya, I'm coming. Jgn lupa loh. Jgn hanya dibaca nih twit2.

#cahaya 40. Jg jgn lupa doain saya, doain saya, doain saya. Saban hbs shalat yak. Yg haidh jg doain lah saya. Doa kan ga ada batasan.

 Sumber: @Yusuf_Mansur

Pepatah Jawa



#pepatahjawa 1. Ada pepatah jawa: sugih tanpa bondo. Saya kurang paham maksud sebenernya. Sedikit yg saya paham. Tp ngalamin.

#pepatahjawa 2. Kan saya sering blg, jgn ngandelin duit. Kasian banget orang susah, orang miskin, kalo apa2 hrs duit. Tar makin susah.

#pepatahjawa 3. Penyedia Terbaik, ya Allah. Pemberi Rizki Terbaik, ya Allah.

#pepatahjawa 4. Rumah, apa hrs beli? Apa hrs sewa? Apa hrs nyicil? Banyak banget koq yg ga keluar uang sama sekali, tp pny rumah.

#pepatahjawa 5. Seorang kwn, mmbeli 1 vila. Deal, 700-an jt. Dari awal, negonya sama penunggu vila tsb.

#pepatahjawa 6. Asal ditanya sama calon pembeli, mana yg punyanya? Saya pengen ngomong sama yg punya, pengen nego sama yg punya.

#pepatahjawa 7. Tp apa kata yg nunggu vila itu? Sama saya aja. Cukup. Udah diserahkan ke saya. Begitu kata yg nunggu vila.

#pepatahjawa 8. Ya akhirnya nego. Nego antara calon pembeli dg yg nunggu.

#pepatahjawa 9. Si calon pembeli merasa aneh. Jangan2 ini ga bener. Tapi ya surat asli dipegang sama yg nunggu.

#pepatahjawa 10. Hingga kemudian akhirnya deal. 700-an jt itu. Dan kemudian datanglah "pemilik asli". Untuk proses ttd.

#pepatahjawa 11. Dan itu pun yg dtg, anaknya yg pemilik asli. Sbb pemilik asli dah meninggal.

#pepatahjawa 12. Si calon pembeli penasaran. Ditanyalah anak pemilik asli ini, brp harga yg disampaikan ke keluarga pemilik vila?

#pepatahjawa 13. Mungkin dia takut dicurangi atau diuntungkan.

#pepatahjawa 14. Apa jawaban anak/keluarga pemilik? Berapapun harga vila ini, ya itu terserah beliau.

#pepatahjawa 15. Maksudnya, ya trserah yg nunggu vila. Bingunglah pembeli ini. Koq bisa? Segitu percayanyakah almarhum?

#pepatahjawa 16. Si anak trsenyum. Katanya, dah ada wasiat dari almarhum, bhw vila ini diserahkan koq ke yg nunggu ini. Buat dia.

#pepatahjawa 17. Rupanya, almarhum pembeli rumah pertama, yg kemudian disulap jadi vila, membeli vila ini sekitar 25th yg lalu.

#pepatahjawa 18. Kata yg jaga vila, yg 25th yl tntu msh muda, bapak cuma dtg sekali. Hbs itu ngutus orang u/ renovasi total.

#pepatahjawa 19. Stlh jadi, bapak penunggu vila ini diserahkan kembali vila itu. Untuk jaga vila dan ngurus vila.

#pepatahjawa 20. Dan si bapak penunggu ini, dibolehkan ttp tinggal dg istri dan anaknya. Wkt itu msh 1 anak.

#pepatahjawa 21. Dan pemilik vila ini sampe wafatnya ga dtg lg. Datang2, anaknya almarhum. Tp untuk menyerahkan vila ini. Subhaanallaah.

#pepatahjawa 22. Saya, kebetulan mendampingi proses nego awal. Ketemu dg bapak ini. Di sekitar Salabintana.

#pepatahjawa 23. Mungkin bapak penunggu ini punya amalan yg kita2 ini ga ketahui.

#pepatahjawa 24. Ya rumah sendiri, 25th dibeli, tp ga keluar rumah. Ga dibolehin keluar rumah, tepatnya. Disuruh jaga.

#pepatahjawa 25. Bahkan direnovasi total rumahnya. Ya kamarnya ditambahin, dibikinkan aula, mushalla, taman, dll.

#pepatahjawa 26. Lah kemudian, diberikan lagi ke dia, sa-surat2nya, sampe kemudian ketika diputuskan dijual, pun duitnya ttp buat dia.

#pepatahjawa 27. Buat yg percaya hrs butuh duit, maka sungguh rugi dia ini. Buat yg percaya, Allah Maha Kuasa, snggh bruntung dia ini.

#pepatahjawa 28. Wallaahu a'lam, apa amalan si bapak penunggu ini kala mudanya dulu. Atau amalan orang tuanya dia. Scr ini jg warisan.

#pepatahjawa 29. Dngr2, dulu wkt mau betul2in rmh, ya malah duitnya disedekahin ke yg perlu.

#pepatahjawa 30. &sampe akhirnya rmh ini dijual, 25th yl, ya ttp aja dia yg punya. MaasyaaAllah dah.

Sumber: @Yusuf_Mansur

 


Ekonomi Kerakyatan - PU



#PU 3. Dulu, orang naro di bank. Bank lalu membiayai pengusaha: hotel, properti lain, dll bisnis/usaha/perdagangan.

#PU 4. Misalnya u/ hotel. Bank membiayai hotel. Sbnrnya ketika bank mmbiayai hotel, yg mmbiayai itu ya kwn2 penabung semua.

#PU 5. Tp yg membiayain ini, ga punya hak apa2 atas yg dibiayain (ga ada ownership). Utamanya, saat hutang itu dah lunas.

#PU 6. Saat pengusaha dah lunas utang, maka hotel itu ya jadi milik si pengusaha itu. Bahkan tdk jg jd milik bank tsb.

#PU 7. Dengan PU, saya mendorong kwn2, ya patungan aja lsg, u mendirikan hotel. Kedaulatan dana u/ kedaulatan ekonomi. Jd yg ngatur.

#PU 2. Uang kwn2 yg ikutan PU, dibelikan aset. Dan asetnya jadi milik kwn2 peserta PU. Saya jadi "calo" kebaikan saja. Perantara kebaikan.

#PU 8. Untuk ngamaninnya gmn? Scr legal, sdg saya serahkan konsepnya kpd yg ahlinya. Tunggu disempurnakan a/ izin Allah.

#PU 9. Saya mdh2an punya niat baik yg diliat Allah, ketulusan, &pengen banget liat ummat/jamaah/masyarakat, punya sesuatu.

#PU 10. Secara pengusaha2 ya bsr, dg uang masyarakat koq. Masyarakat nabung di bank, bank lalu membesarkan pengusaha. Ya ttp alhamd sih.

#PU 11. Tp mbok kalo bisa, punya lah. Sbb pengusaha yg punya empati, simpati, yg mau mikirin masyarakat, sedikit bilangannya.

#PU 1. PU atau PatunganUsaha bukan hutang saya. Bukan hutang saya kpd peserta yg ikut.

#PU 12. Ada 1 artikel, di mana sebuah bank membiayai 1 perusahaan properti, 600M. Itu duit siapa? Itu kan duitnya masyarakat penabung.

#PU 13. Dg duit itu, perusahaan tsb "membebaskan lahan2 masyarakat" scr legal, halal, dan tdk tampak ada "kejahatan" apa2. Bisnis biasa.

#PU 14. Pdhl dg sedikit keberpihakan thd rakyat, hrsnya bs lah itu lahan yg dikembangkan pengembang, tetap dinikmati msyrkt.

#PU 15. Skrng kalo ada daerah yg berkembang, saya demi Allah, gusar, gelisah, resah, sebel. Walo ya ada rasa senang juga. Sbb...

#PU 16. ... Sbb ya yg menikmati di kemudian, ya ttp masyarakat Indonesia. Knp sy hrs tdk senang? Pastinya senang. Tp di sisi lain...

#PU 17. ... Di sisi lain, msyrkt pmilik tnh asli, yg jg sm2 Indonesia, "diusir" dg prinsip ekonomi kapitalis murni, yg ndilalah legal.

#PU 18. Kl gue udeh beli tanah elo, ya pegi dah sono... Begitu kira2 ni prinsip. Sangat tdk ada aura brsaudaranya, pdhl katanya sebangsa.

#PU 19. ... Dan jg setanah air. Tp setanah air yg mana? Wong kalo tau daerahnya bakal maju, lindungi dong masyarakat daerahnya. Jgn "diusir"

#PU 20. Knp ga diambil jln tengah? Jln proteksi, tp sambil dikembangin, bareng2. Bs koq. Msyrkt asli ttp bs menikmati, +pendtg jg.

#PU 21. Itu baru sebangsa, setanah air. Sama2 menikmati. Ini mah telanjang depan mata. Ketika daerahnya maju, msyrkt asli jd gembel.

#PU 22. Paling top nih, jd tukang cabur rumputnya, jd tukang parkirnya, jongosnya, sekuritinya. Gila. Ini pemilik tanah loh.

#PU 23. Di mana sebangsa setanah airnya? Yg ada adalah kepentingan pengembang, dan kepentingan pembeli. Ga dipikirin tuh orang2 lain mah.

#PU 24. Mau kemana keq, mau jadi apa keq. Ga dipikirin. Yg penting udah dibayar. Ini menurut saya kejahatan pengetahuan, kejahatan ilmu.

#PU 25. Kalo tau daerah itu akan berkembang, jagain. Ksh tau masyarakatnya, "Jangan kalian maen jual2 aja... Bakal begini begitu loh..."

#PU 26. Panggil pengusahanya. Duduk bareng. Atau kalo jadi pengusaha, duduk bareng sama masyarakat. Bisa. Pasti bisa. Asal mau.

#PU 27. Bekerjasama lah. Masyarakat ga ilang tanahnya, pengusaha ttp berkembang, dan pendatang terlayani dg baik.

#PU 28. Dan ini berlaku hampir di semua potensi ekonomi, bisnis, perdagangan. Kalo bs yg lain jd obyek, ya jd obyek aja. Jgn jd subyek.

#PU 29. Kalo dulu masyarakat betawi begini, jg pemerintahannya, maka orang betawi msh ada buanyak di Jkt...

#PU 30. Saya dorong patungan. Dorong aja. Kayak ketua kelas. Patungan sewa bis. Buat jalan2. Ga ambil keuntungan dari sewa bis nya.

#PU 31. Siswa kls 3, 1 sekolah, patungan 25rb, maka bisa sewa bis. Tp slrh siswa, sejabodetabek, patungan, bs beli perusahaan bis!

#PU 32. Masalah legalitas PU, bukan perkara sulit. Saya kibarin bendera koperasi, atau BMT, dah beres. Tp emang ini kan jg proyek perdana.

#PU 33. Dari awal saya blg, dari tweet terdahulu, Yusuf Mansur bljr, situ smua bljr. Bljr berjamaah. Msng2 pegang niat luhur, tulus.

#PU 34. Yuk, kita bljr bareng, sempurnakan bareng. Dg spirit kebersamaan. Ga usah bcr 1 agama deh. Bcr 1 bangsa 1 tanah air.

#PU 35. Kelak, ketika kita jd pedagang buah besar, jgn ngegencet petani buah. Carikan solusi yg win win. Jgn serakah.

#PU 36. Tar petani mati, kita kan jadi mati juga. Hrs bcr jangka panjang. Dan bcr jangka panjang itu, bcr persaudaraan. Kl ga, mati cpt.

#PU 37. Kelak ketika kita menguasai pertanian, hrs mikirin bener, keuntungan bareng2, semua pihak yg trlibat.

#PU 38. Jgn ngegencet orang, tar kegencet sendiri. Atau malah digencet Allah di kuburan. Mau?

#PU 39. Sebangsa, setanah air, udah ga ada... Cuma slogan. Dan bakal jadi cuma slogan. Umpama kata kita ga melakuinnya, kembali...

#PU 40. "Indonesia Raya... Merdeka... Merdeka... Hiduplah Indonesiaaaaa Rayaaaa... Jd cuma omong kosong terasa.

#41. Skrng ini yg ada: Indonesia Partai... Indonesia Perusahaan... Indonesia Kelompok... Ga ada lagi Indonesia Raya... Apa sih Raya? Semua.

#PU 42. Yaa Allah, izinkan hamba-Mu ini, Yusuf Mansur, bermanfaat buat sbanyak2nya orang&alam. Ajarkan yg saya tdk tau, yg saya blm tau...

#PU 43. Sempurnakan langkah kecil saya dkk PU., dg ilmu-Mu, dg pengajaran dan bimbingan-Mu... Dan berikanlah keberkahan buat kami smua.

#PU 44. Khoirunnaas, sebaik2 manusia, anfa'uhum linnaas, yakni yg paling bnyk manfaatnya buat manusia. Begitu sabda Rasul yg kucintai...

#PU 44. Yaa Rasuulallaah... Semoga kami bs jd ummatmu yg engkau sapa di yaumil qiyaamah nanti, &engkau bangga pd kami... Aamiin.

#PU 45. PU/PA, sdg disempurnakan terus, database, dllnya. Sementara proyeknya, bnr2 jalan. 2 tower, 12lt, 300 kmr, sdg difinishing.

#PU 46. Buat yg blm trmuat databasenya, mari sini. Lsg ke pesantren aja jika kwn2 di ktr, susah dihubungi soal line atau apa.

#PU 47. PU & PA adalah gerakan moral, ajakan dan pembelajaran bisnis yg berkearifan. Ekonomi berjamaah landasannya.

#PU 48. Hotelnya ditangani oleh Horison. Salah 1 ahli di bidang perhotelan. Saya malahan blm kepikiran u/ melembagakan PU/PA.

#PU 49. Kelak ketika kwn2 pun mau maen properti, sebisa mungkin ada keberpihakan kpd pemilik tanah. Ajak mereka u/ usaha. Jadiin equity.

#PU 50. Jgn sampe kayak petani, ga punya sawah. Pekebun ga punya kebun. Nelayan, ga punya perahu. Udah panen pun, dirajai tengkulak.

#PU 51. Pemerintah, sbg yg diharapkannya membela. Semoga semua msh pd punya hati. Dan bs brjuang u/ kepentingan orang banyak.

#PU 52. Itulah mengapa ada zakat&sedekah. Allah menyuruh qt berbagi. Mengapa ada shalat? Allah nyuruh qt ingat brterm ksh.

#PU 53. Jika sdr nanti bos, jd majikan, jd pimpinan, berbuatlah u/ orang2 di sekeliling mereka. Pasti sdr ada di hati mereka.

#PU 54. Btw, menabung ttp lah bagus, bnr. Tp jgn cuma niat nabung. Syg. Sisipi niat u/ membantu ekonomi yg lain, dg diniagakannya uang qt.

#PU 55. Spy brjalan ekonomi, bnyk lap pekerjaan trbuka, &majunya bareng2. Aplg jk pemerintah ga korupsi APBN&APBD. Oh indahnya.

#PU 56. Smua orang lurus, ya ga mungkin. Nanti malaikat yg di langit akan turun nyalamin kita yg di bumi. Semua jd ujian bg yg briman.

#PU 57. Jgn lupa, biasa... 100shalawat, 100tasbih, 100istighfar, 10 al ikhlas, 1x alFalaq&anNaas.

#PU 57. Ke dpn, muslim2 hrs pd patungan u/ bikin rmh2 sakit, pasar2 bersih, dll. Mdh2an ketemu skema yg direstui pemerintah, tp efektif.

 Sumber: @Yusuf_Mansur